skip to main |
skip to sidebar
Sejarah Singkat Rote Ndao Menjadi Kabupaten
Kab. Rote Ndao pada posisi Januari 2012 berpenduduk 145.710 jiwa. Pertambahan penduduknya berkembang secara evolutif. Kab. ini, tadi2nya merupakan bagian integral dari Kab. Kupang. Dan Jika ditilik secara historis, masyarakat yg terdiri dari nusak2 ini sdh sejak lama menginginkan berdirinya sebuah kab. otonom, yakni terhitung sejak 1958. Kab. ini merupakan satu wilayah onder afdeling dg Kab. Sabu Raijua skrg. Namun diketahui bhw perjuangan kala itu tdk membuahkan hasil lantaran begitu kuatnya kepentingan politik antara tokoh2 PNI (Sabu) dengan Parkindo (Rote). Lantaran perbedaan itulah, wilayah onder afdeling Rote Sabu bergabung ke wilayah onder afdeling Timor. Atas penggabungan itu, Rote Sabu pernah menjadi wilayah koordinator schap hingga terakhir dipimpin oleh pembantu bupati wilayah Rote Ndao. Pada masa ini, perjuangan tokoh2 orang rote tak pernah terhenti..akan tetapi karena perjuangan itu hanya bersifat individual kemudian ditambah lagi dg kala itu pemekaran wilayah kab sangat2lah ketat, maka perjuangan utk hidup mandiri itu senantiasa kandas di tengah jalan. Sejarah terus begulir dari waktu ke waktu, hingga pd tahun 1992 dibawah kepemimpinan Pembantu Bupati Rote Ndao, Benyamin Messakh, BA (almarhum), sebanyak 300 tokoh masyarakat melayangkan surat permohonan ke Mendagri melalui Gubernur NTT dan Bupati Kupang, meminta sekiranya Rote Ndao dinaikan statusnya dari wilayah pembantu bupati menjadi kabupaten administratif. Lagi2 permohonan itu kandas. Maka ditahun 2000 Bpk Benyamin Messakh kembali menghimpun 300 tokoh masyarakat rote baik dari rote ujung timur sampai barat membuat lagi surat permohonan ke pemerintah pusat melalui Gubernur NTT dan Bupati Kupang. Tampaknya perjuangan inipun seakan2 mengalami nasib yg sama, maka atas petunjuk Bpk Drs. Th. M. Hermanus agar perjuangan ini tdk lagi terkesan individual/kelompok, perlu dibentuk panitia yg beranggotakan org2 rote yg benar2 rela berkorban baik dari segi waktu, tenaga maupun materi. Atas petunjuk tersebut, para relawan org rote baik di rote, kupang maupun jakarta membentuk panitia pd tingkatannya masing2 dg harapan dan tujuan yg sama, yakni memperjuangkan rote ndao menjadi kabupaten otonom. Panitia Rote Ndao diketuai Bpk. Selman Pany, SH (almarhum) dg sekretaris bpk Rudolof Pello, mantan Wakapolres TTS. Kemudian Panitia Persiapan Pembentukan Kab. Rote Ndao di tingkat Propinsi diketuai Bpk. Drs. Melkianus Adoe, mantan Ketua DPRD Prop. NTT dg sekretaris Asiel Michael Soruh (calon Bupati Rote Ndao 2013 - 2018). Dan terakhir Panitia Jakarta diketuai Bpk. Beny Balukh,mantan Ketua Komisi IX DPR RI/Ketua Otorita Batam dg sekretaris Sodi Lian. Panitia pd ketiga tingkatan ini sangat2 kompak, dan hanya punya satu tujuan, jika perjuangan ini berhasil maka jgn sekali2 kita MEMPERMALUKAN ROTE NDAO. artinya siapapun nanti jadi bupati, dewan, kepala dinas dsbnya hrs pegang teguh atas komitmen bersama yakni Rote Ndao hendaklah lebih baik dari sebelumnya. Perjuangan ini melibatkan banyak org rote, bahkan ada juga yg bukan org rote. Bagi para pejuang baik yg masih hidup maupun yg sdh pergi mendahului kita semua, telah menanam pohon rote ndao tanpa berharap utk memetik hasilnya. Skrg tinggal siapa yg dipilih oleh rakyat dan direstui oleh Tuhan utk merawat dan memeliharanya bagi anak cucu kita ke depan. Menjadi pertanyaan, apakah benar komitmen awal kala masa perjuangan dulu dipegang teguh oleh yg diserahi tugas merawat/memeliharanya? Saya sebagai sekretaris panitia pembentukan kab. rote ndao yg sejak thn 2003 - sekarang tinggal di rote ndao, melihat dg mata sendiri, mendengar dg telinga sendiri dan merasakannya dg kulitku sendiri, bahwa ternyata pohon yg telah ditanam para pendahulu, bukan bertumbuh subur, melainkan makin hari makin kerdil, tdnya penuh dg buah2nya yg ranum kini buah itu sdh hampir habis dimakan. akankah anak cucu kita nanti bisa menikmati hasilnya? bisa2 tdk lagi..Terbukti saat ini sesuai dg pemberitaan media massa pd 2011, Rote Ndao mendapat predikat KABUPATEN TERKORUP NO. 1 DI NTT. Oleh karena itu perlu tindakan penyelamatan dari mereka2 yg pernah menanam pohon ini. Atas dasar ini pula, walaupun saya bukan siapa2, dan juga tdk punya apa2, terdorong utk maju dlm pilkada rote ndao pd oktober 2013 nanti. Tekadnya adalah membawa Rote Ndao kembali ke komitmen awal, yakni Kab. Rote Ndao menjadi lebih maju dari sebelumnya dan masyarakatnya lebih sejahtera dari sebelumnya. bagi yg sepikiran, seperkataan dan punya tindakan yg sama dg saya, silahkan memilih saya pd oktober 2013, tetapi bagi yg tdk sejalan dg tujuan saya ini, alangkah baiknya tdk perlu memilih saya. Semoga Tuhan Memberkati kita semua, Hidup Rote Ndao, Jayalah Negeriku, Sejahteralah masyarakatku.. (bersambung)
0 komentar:
Posting Komentar